200 Peserta Ikuti Bimtek Pengembangan Konten Hybrid Learing dari Belmawa
Banyumas - Dalam pembelajaran konvensional biasa menggunakan buku atau media lainnya. Dengan pembelajaran sepertiini maka kelas menjadi sangat terbatas. Kemnafaatannyapun menjadi kurang maksimal. Berbagai macam inovasi mulai di gunakan untuk memperluas penyebaran konten pendidikan. Kemeristek DIKTI dalam dasawarasa terakhir sudah mulai banyak sekali membangun media yang berkaitan dengan konten digital. Sebagai contoh adalah PPG guru yang harus dipercepat. Dengan menggunakan konvensional rasanya akan memakan waktu yang sangat lama namun dengan kontent digital hal ini bisa dilakukan dengan cepat.
Kemenristek DIKTI yang diprakarsaioleh Ditjen Belmawa membuat percepatan yang luar biasa. Dengan SPADA yang sudah dimulai 5 tahun lalu kini sudah banyak konten yang bisa diikuti di portal SPADA. Mahasiswa kinibisa mengikuti kuliah didalamnya dan diakui hasilnya sebagai kredit transfer yang bisa di masukkan kedalam transkrip akademik masing masing mahasiswa di perguruan tingginya.
Untuk menghasilkan jumlah konten yang lebih banyak lagi maka Ditjen Belmawa mengadakan Bimbingan Teknis untuk para dosen di Jawa Tengah dengan materi pengembangan konten hybrid learning yang berlokasi di Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto. Sebanyak 200 peserta hadir mengikutibimtek ini bahkan dari Jakarta dan Padang ada yang datang mengikutinya. Bimtek berlangsung 2 hari mulai jam 08.00 - 17.00 WIB dan menghadirkan narasumber dari beberapa Peguruan Tinggi di Indonesia,diantaranya adalah Nurul Hidayat dari UNSOED, Bambang Eka Purnama dari UBSI Surakarta, Anggoro Suryo Pramudyo dari UNTIRTA Banten, Alim Sumarno daro UNESA, dan Hartoto dari UNM.
Uniknya sambutan dari Dit Pembelajaran Uwes Anis Chaeruman dilakukan dari Korea dengan menggunakan video conference. Pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya salah satu contohnya menggunakan video conference yang juga digunakan sebagai sambutan ini.Uwes mengatakan bahwa saat ini sudah dimungkinkan pembelajaran dengan menggunakan blended learning atau full elearning. Dengan ini maka gedung kuliah nantinya akan menjadi sepi kata Uwes dalamsambutannya.
Dalam 2 hari peserta akan dibekali dengan pembangunan konten yang bisa menarik perhatian siswa dan memasukkannya kedalamsistem LMS yang dalam hal ini menggunakan Moodle. Namun kata Agus Sumatri pelaksana bimtek dari Ditjen Belmawa mengatakan bahwa tidak harus menggunakan Moodle,silahkan menggunakan LMS apa saja yang penting bisa berjalan dengan baik.
Sumber : https://lingkarnusa.net/pilihan-editor/200-peserta-ikuti-bimtek-pengembangan-konten-hybrid-learing-dari-belmawa/